Dosayang dilakukan oleh seseorang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain dan merenggangkan relasi dengan Allah. Ia siap menerima orang yang bertobat setiap saat. Dalam kebaikanNya ia selalu menanti menusia kembali kepadaNya, membebaskan manusia dari dosa tanpa memperhitungkan besarnya dosa manusia itu (1 Yoh 4:16
p class="abstracttextDILIGENTIA">Transformation for the nation's generation can be done through education because education has a very important influence on the nation's generation. Christian education is not only talking about ways to educate children of the nation, but also Christian education is holistically paying attention to the entire existence of students. The development of the modern era has caused the character of the nation's generation to decline and moral damage is getting higher. The role of the qualified Christian teachers is very important in improving the quality of education, especially students. Beside the parents, teachers have a big influence in the life the of students. The Christian education is not just to improve science, but to shape the character of students through the role of Christian teachers who have experienced a new birth because only Christian teachers who have been born again are able to do good deeds because the Holy Spirit enables them. Every example of good deeds done by a Christian teacher will influence the formation of student character. Christian teachers who have experienced a new birth as agents of transformation took change play a role in shaping the character of students. The formation of student character aims to make students know the truth and errors and the meaning of each action they do. Through correct understanding students are able to make decisions and take responsibility in the modern era. The purpose of this paper is to demonstrate the important role of Christian teachers in shaping students' character through Christian education. This paper begin with some explanations of the study focus based on the title. The next explanation is to examine the role of the Christian teacher in shaping students’ character and finally make conclusions and digital era is synonymous with the use of technology that is beneficial for education. The use of technology must be balanced with character education to provide direction to students in utilizing technology. The decline in character in the digital era is evidence that character education has not been implemented optimally so that students deviate from the use of technology and internet networks. Teachers play an important role in overcoming character decline by instilling character values based on Christian ethics based on the Bible. Christian ethics is the basis for providing character education in the digital era. The purpose of this study was to determine the teacher's role in implementing character education to overcome the decline in student character in the digital era which was reviewed based on the study of Christian ethics. The method used is a literature review, namely a description of reading materials that are relevant to the research topic. Based on the literature review that has been carried out, it can be concluded that teachers have an important role in implementing character education to overcome the decline in student character in the digital era. The teacher has a role as an agent of reconciliation who guides students to have a Christ-like character with the aim of developing a Christian mindset, social responsibility, mental, physical, and social health and preparing students for the world of work. BAHASA INDONESIA ABSTRACT Era digital identik dengan penggunaan teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan. Penggunaan teknologi harus diimbangi dengan pendidikan karakter untuk memberikan arahan kepada siswa dalam memanfaatkan teknologi. Kemerosotan karakter di era digital adalah bukti pendidikan karakter belum dilaksanakan secara maksimal sehingga siswa melakukan penyimpangan terhadap penggunaan teknologi dan jaringan internet. Guru berperan penting untuk mengatasi kemerosotan karakter dengan menanamkan nilai-nilai karakter berdasarkan etika Kristen yang berlandaskan pada Alkitab. Etika Kristen merupakan dasar dalam memberikan pendidikan karakter di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dalam menerapkan pendidikan karakter untuk mengatasi kemerosotan karakter siswa di era digital yang ditinjau berdasarkan kajian etika Kristen. Metode yang digunakan adalah kajian literatur yaitu deskripsi mengenai bahan-bahan bacaan yang relevan dengan topik penelitian. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran yang penting dalam menerapkan pendidikan karakter untuk mengatasi kemerosotan karakter siswa pada era digital. Guru memiliki peran sebagai agen rekonsiliasi yang menuntun siswa untuk dapat memiliki karakter serupa Kristus dengan tujuan mengembangkan pola pikir Kristen, tanggung jawab sosial, kesehatan mental, fisik, dan sosial serta mempersiapkan siswa untuk dunia kerja. Abstract Plastic surgery to change the shape of the nose rhynoplasty is a controversy that is present today as knowledge increases in the field of medical technology, increasing aesthetic influence which presents new trends in influencing a person's shape and appearance. On the other hand, nose reconstruction septoplasty is also needed because of an accident, disease or certain conditions in the nose. This paper analyzes the issue of plastic surgery on the nose as an effort to provide an understanding of biblical ethics to place this phenomenon in accordance with Christian ethical principles. The goal is for God's people to consider biblical and ethical principles in making ethical decisions before undergoing plastic surgery. In this study, researchers used descriptive analysis methods and literature studies. The type of data used is in the form of various books and articles according to the theme of the discussion. Based on existing research, researchers found that nose specialist plastic surgery procedures must be carried out according to the conditions that occur and are supported by clear goals and motivation. Such as plastic surgery of the cetoplasty type which is mandatory for the method of healing the respiratory tract in the nose and plastic surgery of the rhinoplasty type which actually does not have to be done because it is contrary to God's will, and does not agree with the perspective of bioethics and Christian ethics. It is possible to do this surgical procedure, but it must be based on clear reasons and objectives, and supported by the unavailability of other options apart from how necessary this operation must be carried out. Key words Plastic Surgery, Septoplasty, Rhinoplasty, Christian EthicsSanctification is a process of maturation to becoming more Christ-like in character after a person experiences regeneration. In the context of adolescent faith development, apart from parents and church clergy, regenerated adolescents also need support from Christian teachers as the agent of restoration in order to restore the image of God in themselves and as the agent of reconciliation in order to restore their relationship with God, others, and themselves all of which have been affected by sin. Christian teachers can function as role models for these adolescents both inside and outside classroom settings. One of the biggest barriers for adolescents to develop a more Christ-like character are their irrational beliefs that influence their thoughts and behaviors. This article will discuss the role of Christian teachers in helping adolescents to become more Christlike in character in their daily life. Pengudusan merupakan suatu proses pendewasaan menuju karakter Kristus setelah seseorang mengalami kelahiran baru. Dalam konteks perkembangan iman remaja, selain dari peran orangtua dan pendeta, para remaja yang telah lahir baru membutuhkan dukungan guru Kristen sebagai agen pemulihan untuk memulihkan gambar dan rupa Allah dalam diri mereka dan agen pendamaian untuk memulihkan relasi mereka dengan Allah, sesama, dan diri sendiri yang telah rusak karena dosa. Guru Kristen memiliki peran sebagai teladan bagi para remaja baik didalam maupun diluar konteks kelas. Salah satu hambatan terbesar bagi remaja untuk memiliki dan menghidupi karakter Kristus adalah irrational beliefs mereka yang mempengaruhi pikiran dan perilaku mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana peran guru-guru Kristen dalam menolong para remaja untuk memiliki dan menghidupi karakter Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Panduanini : 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolah supaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling
Nama Helena KristinaKelas XI MIPA 2 Mata Pelajaran Agama KristenRelasi Bermakna Antara Keluarga dan SekolahkuKegiatan 1 Curah PendapatKemukakan menurut pendapat kamu, bagaimana seharusnya pendidikan yang baik bagi anak dan remaja di rumah dan sekolah? Apa saja yang harus dipenuhi oleh keluarga maupun sekolahmu dalam dunia pendidikan? Bagaimana tanggapan kamu tentang pendidikan pada masa sekarang ini?Jawaban Pendidikan anak dan remaja di sekolah tentu nya harus lebih di fasilitas kan denganfasilitas yang layak, mengapa demikian? Karena fasilitas tersebut akan membantu prosesbelajar anak dan remaja sehingga dapat memudahkan nya, kedua dalam proses mengajar jugaharus dengan metode yang berbeda. Anak dan remja juga perlu refresh, jangan dituntut untukselalu berpikir. Beri mereka metode yang mengasyikkan dan masukkan pembelajaran didalamnya agar anak dan remaja tidak bosan dan cepat tangkap, dan jangan sekali-kalimemberi anak dan remaja perbandingan dengan tujuan memotivasi jutsru menjatuhkansemangat anak. Sementara pendidikan anak dan remaja di rumah, kita harus mendisiplinkankan waktu kepada mereka. Beri anak dan remaja pengertian dengan pemahaman yang merekadapat cerna dengan baik, dan bantu anak dan remaja dalam perkembangan belajar mereka di mana letak kesulitan nya, ajak anak dan remaja belajar bersama-sama. Menurut saya pendidikan pada masa sekarang ini sudah memasuki pendidikan yangmodern,kita dapat mempelajari pendidikan dari bidang manapun dan melalui media dengan menggunakan media, memudahkan kita untuk mempelajari 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil Buatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkanpendidikan Kristen bagi kamu?
Tagged Aku Tidak Percaya Mujizat. Mujizat hai hai. MUJIZAT terjadi dari hari pertama hingga hari ke enam. Setelah hari ke enam, tidak ada lagi mujizat. Bila anda percaya bahwa MUJIZAT masih terjadi setelah hari ke enam, apalagi anda mengklaim mengalami atau melakukan Mujizat setelah hari keenam, itu hanya membuktikan satu hal.
Lori Official Writer 3093 Matius 16 24-25 Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 45; Kisah Para Rasul 17; Keluaran 39-40 Apakah saat ini kamu sudah menjadi murid Kristus? Mari belajar bagaimana perjalanan menjadi seorang murid Kristus dari Lukas 14 28-32. “Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang. Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.” Ayat di atas bicara tentang dua perumpamaan yang berbeda tapi dengan satu pesan yang sama. Coba perhatikan, perumpamaan pertama mengingatkan tentang pentingnya membuat anggaran biaya ketika hendak mendirikan sebuah bangunan atau menara. Karena dengan itu, dia bisa menyelesaikan bangunannya hingga akhir. Sehingga dia tak perlu menanggung ejekan maupun sindiran dari orang lain. Sementara yang kedua bicara tentang bagaimana seorang raja harus melakukan pertimbangan sebelum pergi berperang. Sehingga dia tidak dipukul kalah karena pasukannya tidak memiliki kapasitas yang mumpuni untuk melawan musuh. Kesimpulannya, dua perumpamaan ini sama-sama bicara tentang pentingnya perencanaan dan pertimbangan sebelum melakukan satu tindakan. Sehingga risiko yang ditanggung di kemudian hari bisa jauh lebih kecil. Hal yang sama berlaku juga buat kita ketika memutuskan untuk mengikut Kristus dan menjadi murid-Nya. Mungkin kamu akan bertanya, Kenapa mengikut Kristus harus membutuhkan pertimbangan yang sedemikian rupa?’ Walaupun Tuhan sediri menghendaki setiap orang percaya dan mengikut Dia. Tapi bukan berarti itu adalah perjalanan yang mudah. Tuhan tidak mau kita mengikut Dia karena kita hanya ingin mendapatkan apa yang kita mau. Yesus tidak menjanjikan kemudahan demikian. Dia mau kita mengikuti Dia karena kita sudah menimbang-nimbang dan memikirkannya hingga akhirnya kita mengambil keputusan yang bulat untuk mengikut Dia, apapun risiko yang mengikutinya. Yesus sendiri sudah membeberkan risiko yang harus ditanggung saat memilih menjadi murid-Nya. Di Matius 16 24-25, Yesus menegaskan bahwa, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” Dia menyampaikan hal ini dengan tegas karena Dia tidak mau jika nantinya kita akan kecewa. Sebagai manusia, kita bisa kecewa saat hidup kita justru dipenuhi dengan penderitaan, tantangan, cobaan, ejekan dan ketidakadilan. Kita bisa kecewa karena Tuhan yang kita anggap berkuasa nyatanya tidak mampu membuat hidup kita jauh lebih baik. Jangan salah paham. Tuhan bisa melakukan hal-hal besar, melakukan mujizat, membangkitkan orang mati, menyembuhkan penyakit, menyelesaikan masalah. Tapi Tuhan akan melakukannya atas hidup kita ketika kita benar-benar mau menyangkal diri dan memikul salib-Nya. Dalam artian, kita mau menyerahkan seluruh hidup kita untuk memenuhi kehendak-Nya saja sehingga kehendak pribadi kita tidak lagi penting. Inilah keputusan dan komitmen menjadi murid Kristus. Ketika Rasul Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan, hidupnya berubah total. Dari sosok yang hanya berfokus kepada dirinya sendiri, akhirnya Paulus berubah menjadi sosok yang hanya menganggap Kristus lah satu-satunya yang terutama. Sekalipun risikonya dia harus kehilangan nama baik, jabatan dan prestasi besar, dia tetap memutuskan untuk mengikut Yesus. Bukan hanya itu, dia bersedia memikul salib Kristus kemanapun dia pergi. Apakah sebagai murid Kristus kamu sudah berada di level ini? Apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi Yesus sehingga untuk membuktikan kasih itu kamu rela menanggung risiko untuk mengikut Dia? Sudahkah kamu mengikut Yesus karena keputusan dan komitmen? Apakah kamu siap mengasihi Tuhan tanpa syarat?’ Pengorbanan Yesus di kayu salib, seharusnya menghancurkan hati kita dan membuat kita merasa tidak layak untuk dikasihi. Inilah alasan terbesar yang seharusnya membuat kita mau memutuskan dan berkomitmen untuk mengikut Yesus dengan setia. Taruh tanganmu di dada dan arahkan hatimu kepada Tuhan. Ambillah komitmen yang baru saat ini dihadapan-Nya, sampaikan bahwa kamu mau menjadi murid yang berkomitmen mengikut Dia. Apakah Anda sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa SAHABAT 24 kami Apakah Anda butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan tim konselor SAHABAT 24 kami
1 Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. 2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
Oxford, Kekristenan memiliki lebih dari denominasi di seluruh dunia. Pengikut Yesus tersebar di seluruh dunia. Tetapi dari 2 miliar orang Kristen dipisahkan menjadi ribuan denominasi. Pantekosta, Presbiterian, Lutheran, Baptis, Apostolik, Metodis - dan daftarnya terus berlanjut. Live Science, 27/02. Perkiraan menunjukkan ada lebih dari 200 denominasi Kristen di Amerika dan secara global, menurut Pusat Studi Kekristenan Global. Jadi mengapa agama Kristen memiliki begitu banyak cabang? Pandangan sepintas menunjukkan bahwa perbedaan dalam kepercayaan, perebutan kekuasaan, dan korupsi semuanya memiliki peran. Tetapi pada tingkat tertentu, perbedaan dan keragaman telah menjadi penanda Kekristenan sejak awal, menurut Diarmaid MacCulloch, profesor emeritus sejarah gereja di Universitas Oxford di Inggris. "Tidak pernah ada Kekristenan yang bersatu," katanya kepada Live Science. Gereja mula-mula dimulai dari awal pelayanan Yesus, pada 27 M hingga 325 M, dibagi berdasarkan geografi. Gaya ibadah dan interpretasi ajaran Yesus bervariasi berdasarkan budaya dan adat istiadat daerah, menurut Bruce Gordon, seorang profesor sejarah gerejawi di Yale Divinity School. Tetapi ada juga pemutusan atau perpecahan besar atas teologi Kristen selama ini. Salah satu perpecahan awal yang paling menonjol, kontroversi Arian di awal abad keempat, membagi gereja tentang hubungan Yesus dengan Tuhan. Arius, seorang pendeta dari Aleksandria, Mesir, menyatakan bahwa karena Yesus "diperanakkan", atau dibawa oleh Tuhan. Dia adalah keilahian yang lebih rendah daripada Tuhan. Tetapi Athanasius, seorang teolog Aleksandria, menyatakan bahwa Yesus adalah inkarnasi Tuhan. "Ini menyebabkan pergolakan besar di Kekaisaran Romawi," kata Christopher West, seorang mahasiswa doktoral Kristen kuno dan studi abad pertengahan di Universitas Yale. "Itu memecah umat Kristen di Kekaisaran Romawi menjadi dua." Konsili Nicea - sekelompok teolog dan cendekiawan yang dikumpulkan Kaisar Konstantin I pada tahun 325 M - akhirnya berpihak pada Arius. Tetapi terlepas dari pandangan resmi gereja, orang Kristen terus terbagi tentang masalah ini selama lebih dari satu abad. Kemudian, pada 1054, Kristen Ortodoks Timur memisahkan diri dari Katolik Roma Barat dalam apa yang dikenal sebagai Skisma Besar. Kedua kelompok tidak setuju tentang pengambilan sakramen - simbol agama yang diyakini mengirimkan rahmat ilahi kepada orang beriman. Lebih jauh, orang Kristen Ortodoks Timur tidak setuju dengan kepercayaan Romawi bahwa para imam harus tetap selibat dan bahwa paus Roma memiliki otoritas atas kepala gereja Timur, menurut Encyclopedia Britannica. Bahkan ada perpecahan sementara, yang dikenal sebagai Skisma Barat, di dalam Gereja Katolik sendiri pada tahun 1378, ketika dua pria, dan akhirnya yang ketiga, mengaku sebagai pewaris kepausan yang sejati. Perpecahan itu berlangsung hampir 40 tahun, dan pada saat itu diselesaikan pada tahun 1417, para paus yang bersaing telah secara signifikan merusak reputasi kantor kepausan. Terlepas dari segelintir perpecahan ini, Gereja Katolik berhasil menekan cabang Kristen potensial lainnya "sebagian dengan penganiayaan berkelanjutan [termasuk] ekspedisi militer yang sebenarnya terhadap beberapa yang dilabeli bidat. Tetapi kemudian juga pada sistem penyelidikan baru tentang kepercayaan orang-orang, yang disebut inkuisisi. "Dengan dukungan dari penguasa sekuler, bidat mungkin akan dibakar atau dipaksa untuk menyangkal keyakinan mereka," kata MacCulloch kepada Live Science melalui email. Tetapi setelah Reformasi Protestan pada tahun 1517, jumlah denominasi benar-benar mulai berlipat ganda. Reformasi - dipicu oleh sejumlah peristiwa, terutama 95 Tesis Martin Luther - menekankan iman pribadi. Gerakan ini adalah reaksi terhadap fakta bahwa penafsiran Alkitab, rahmat diberikan cinta dan belas kasihan secara spontan dari Tuhan, pengampunan dosa dan masuk ke surga semuanya dimediasi melalui para pendeta dalam Katolik. Luther dan para pengikutnya mengklaim bahwa Alkitab, bukan hierarki gereja, adalah otoritas tertinggi atas semua orang, termasuk para imam dan paus. Dan bahwa beberapa praktik gerejawi, seperti pemberian indulgensi membayar uang gereja untuk diampuni dari dosa adalah korup. Awalnya, hanya ada beberapa kelompok Protestan besar, tetapi akhirnya, Reformasi mengantarkan lebih banyak cabang Kristen. Pada abad ke-17, kata kontemporer "denominasi" mulai digunakan untuk menggambarkan cabang agama, Michelle Sanchez, seorang profesor teologi di Harvard Divinity School, mengatakan kepada Live Science melalui email. Protestan telah menggunakan kitab suci untuk mengkritik Gereja Katolik Roma, mengklaim bahwa setiap orang percaya dapat membaca kitab suci dan memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Tapi kemudian, "masalah yang jelas muncul penafsiran kitab suci siapa yang benar?" Kata Sanchez dalam sebuah wawancara. Ketika orang percaya memperdebatkan kitab suci dan sakramen, gereja-gereja dibentuk dan dipisahkan berdasarkan banyak sekali interpretasi alkitabiah, cara beribadah dan struktur organisasi. Dari perdebatan ini, denominasi seperti Presbiterian, Mennonit, Baptis dan Quaker berakar. Denominasi Protestan lainnya dibentuk dari permainan untuk mendapatkan kekuasaan, seperti ketika Henry VIII memulai Gereja Inggris pada tahun 1534. "Dia ingin menegakkan otonomi politik Inggris, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah otonomi agama dari Roma," West memberi tahu Live Science. Dia juga terkenal menginginkan perceraian yang ditolak gereja. Meskipun perpecahan dapat dilihat sebagai perpecahan atau bahkan menyebabkan konflik kekerasan antara denominasi saingan, perpecahan ini memiliki sisi positif. "Ada semacam mekanisme anti-korupsi dalam fragmentasi," karena perpecahan ini dapat menawarkan hak pilihan kepada orang-orang di posisi sosial yang lebih rendah, kata Sanchez. Misalnya, setelah Reformasi menantang otoritas kepausan, warga kota dapat mulai mempertanyakan otoritas agama tentang praktik-praktik yang korup atau meragukan. Kemungkinan akan ada lebih banyak pemisahan dan pembentukan denominasi yang akan datang. Dalam menilai perbedaan di antara mereka, MacCulloch menawarkan nasihat dari Yesus sendiri "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka" Matius 716. Artinya, Anda dapat belajar tentang mereka "dalam kaitannya dengan apa yang mereka lakukan, perilaku mereka," MacCulloch menjelaskan. "Itu ujian yang cukup bagus." 37552
Sayatidak setuju kalau ada yang mengatakan semua agama itu benar karena jika ada orang muslim mengatakan semua agama itu benar maka sama saja dengan dia mengakui bahwa Tuhan Itu jumlahnya banyak.Yang jelas dia melanggar dan tidak mengakui surat al-iklash ayat pertama yang berbunyi " katakanlah dialah allah yang maha esa",Maka dari itu saya simpulkan bahwa Islamlah agama yang paling benar
Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa2. Menurutmu siapa yg banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?mengapa?3. 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?4. menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu!memgapa?5. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen6. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu7. Tujuan pendidikan agama kristen menurut 3 ahli8. Pengertian pendidikan agama Kristen menurut 10 ahli9. siapa yg benyak melakukan pendidikan kristen bagimu? mengapa!? 10. Jelaskan pandangan Gereja tentang keluarga menurut Deklarasi Pendidikan Kristen artikel 311. menurut kamu mengapa perubahan itu perlu terjadiini pelajaran pendidikan agama Kristen ya....12. menurut kamu apa itu pendidikan agama Kristen anak?mohon dibantu kak13. Menurut pendapatmu mengapa ham harus dipelajari dalam pelajaran pendidikan agama kristen ? 14. Tanggung jawab anak kepada orang tua menurut pendidikan agama kristen15. menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga gereja dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan kristen bagi kamu16. pendidikan Kristen yang dilakukan di gereja adalah17. Apa yang dapat kamu lakukan agar keluargamu dapat menerima pendidikan kristen?18. Panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapatmemaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu?3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolahsupaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan salingmendukung?4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalamtri pusat pendidikan? Apa sajakah itu?19. siapa yg banyak melakukan pendidikan kristen? mengapa? bagaimana supaya keluarga, gereja, dan sekolah, dapat memaksimalkan pendidikan kristen? 20. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapaJawabanOrang yang Percaya kepada Tuhan Yesus yang beragama kristen dan yang ingin mempelajari pendidikan kristenKarena ingin mendalami tentang ilmu alkitab Semoga membantu 2. Menurutmu siapa yg banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?mengapa?JawabanPendeta Penjelasankarena setiap minggu kita ke gereja mendengarakan firman Allah melalui pendeta 3. 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?JawabanMenurut saya " Hanya Orang yang Ber Agama Kristen Kristiani yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus "Semoga Membantu ^-^ 4. menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu!memgapa?Jawabanya orang kristenalasanya karna agama dia 5. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen Belanda. Lewat kebijakan Zendingmissie saat penerapan Politik Etis. 6. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu Kenneth Chafin dalam bukunya ADA Sebuah Keluarga di Rumah memberikan gambaran tentang keluarga dalam lima koleksi salah satunya iyalah Keluarga merupakan tempat bertumbuh, menghubungkan tubuh, akal budi, hubungan sosial, terima kasih dan Rohani. 7. Tujuan pendidikan agama kristen menurut 3 ahliMarthen Luther pada Boehlke 2002340 memang tidak menggunakan istilah tujuan pendidikan Kristen karena istilah ini digunakan secara teratur sesudah utama pendidikan itu dijadikan menjadi ilmu tersendiri. akan tetapi asal karya serta perhatian Luther terhadap pendidikan maka dapat dirumuskan tujuan pendidikan Kristen menurut Marhin Luther yaitu menyadarkan siswa dan orang dewasa wacana keadaan mereka yang sebenarnya, yaitu mereka orang berdosa. Menurut Calvin, pendidikan Kristen artinya proses pemupukan nalar orang-orang percaya menggunakan Firman Allah pada bawah bimbingan Roh kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja sehingga pada dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan yang diaplikasikan semakin mendalam melalui dedikasi diri kepada Yesus Kristus, berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanyaberdasarkan Warner C. Graedorf PAK adalah “Proses pengajaran dan pembelajaran yang sesuai Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh kudus, yang membimbing setiap langsung pada seluruh taraf pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, serta melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat di Kristus oleh pengajar Agung serta perintah yang mendewasakan pada siswa”.PembahasanPendidikan Kristen dilaksanakan pada sekolah mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan PAK bukanlah pergumulan sekarang namun berlangsung pada sejarah keKristenan. di mana terdapat komunitas Kristen pada sana berlangsung proses pergumulan itu. Itulah sebabnya maka kita menemukan banyak rumusan tujuan tentang lebih lanjutMateri tentang Upacara keagamaan agama Kristen protestan tentang Siapa pendiri agama kristen tentang agama kristen JawabanKelas Mapel AgamaBab Kode TingkatkanPrestasimuSPJ3 8. Pengertian pendidikan agama Kristen menurut 10 ahliMenurut para ahli, berikut adalah pengertian dari pendidikan agama KristenAndar Ismail merupakan usaha gereja untuk mendidik dan membina warga sehingga bisa mencapai tingkat kedewasaan dalam kasih, iman, dan pengharapan dalam menjalankan tugas tugas dan tanggung jawab gereja untuk melengkapi para warga gereja sehingga mampu menjadi pelayan dan jemaat Luther pendidikan yang digunakan untuk memberikan pembelajaran bagi warga jemaat sehingga bisa mengetahui dosa mereka serta bisa menikmati firman Calvin pendidikan yang digunakan untuk memberikan ajaran bagi para jemaat Gereja dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan bimbingan Roh penciptaan akal terhadap anak-anak dan orang percaya kepada firman Tuhan di bawah bimbingan Roh Kudus sehingga bisa menjalankan ajaran gereja dalam kehidupan suatu proses pengajaran yang bersumber pada ajaran Kristus dan Roh Kudus untuk membimbing pertumbuhan proses bimbingan jemaat gereja pada semua tingkat pertumbuhan sehingga bisa menjadi pribadi yang utuh untuk menjalankan ajaran suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memberikan ajaran bagi para jemaat gereja sehingga bisa menjadi bait suatu pendidikan yang digunakan sehingga para jemaat gereja bisa mengetahui kehadiran Allah dan mencapai hidup suatu ilmu pendidikan yang berpedoman pada agama Kristen adalah suatu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para jemaat gereja untuk menjadi orang yang lebih dekat dengan Tuhan. Pendidikan agama Kristen juga bertujuan sehingga para jemaat gereja bisa mengetahui kehangatan dari firman Tuhan serta menjalankan segala perintah-Nya sambil menunggu kehadiran Tuhan untuk kedua kalinya ke lebih lanjutMateri tentang sikap tinggi hati dalam melayani tentang tujuan pendidikan agama Kristen tentang contoh penerapan kasih Allah jawabanKelas 9Mapel AgamaBab -Kode SPJ2 9. siapa yg benyak melakukan pendidikan kristen bagimu? mengapa!? Penjelasanumat kristenya karena agamanya 10. Jelaskan pandangan Gereja tentang keluarga menurut Deklarasi Pendidikan Kristen artikel 3semoga bermanfaatmaaf kalau salahlike jawaban aku yaJawabanGEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN Seminar Peringatan Konsili Vatikan II Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 23 April 2013 Paul Suparno, Pendahuluan Konsili Vatikan II telah mengeluarkan deklarasi tentang pendidikan yang bernama Gravissimum Educationis pada tanggal 28 Oktober 1965, yang diumumkan oleh Paus Paulus VI. Berarti sudah 48 tahun dokumen itu diumumkan. Pertanyaan kita adalah apakah isi dan semangat dokumen itu sudah dilaksanakan dan sungguh menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan di Gereja Katolik Indonesia. Sejauh mana gema dokumen iu sudah dijalankan oleh gereja yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari keluarga sampai dengan pendidikan tinggi. Dokumen Gravissimum Educationis GE baru diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sekitar 20 tahun yang lalu dan dipublikasikan secara masal dan secara khusus disebarkan oleh Komdik KWI baru mulai tahun 2008. Baru dalam seri ini secara agak meluas dokumen itu dipelajari dan direfleksikan oleh banyak karya pendidikan dalam gereja. Tulisan ini mencoba untuk menelaah sejauh mana isi utama dokumen itu sudah terlaksana dan menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan di tanah air. Secara singkat tulisan ini akan membahas 1 Isi singkat dokumen Gravissimum Educationis; 2 Dokumen tentang pendidikan yang menjelaskan GE; 3 Situasi pendidikan Katolik di Indonesia yang telah mengacu GE; 4 Persoalan yang masih belum dipecahkan; dan 5 Peluang ke Isi Singkat Deklarasi Tentang Pendidikan Kristen Gravissimum EducationisDokumen deklarasi tentang pendidikan kristen ini terdiri dari 12 bagian. Isi utama dokumen ini dapat diringkaskan sebagai berikut 1 hak pendidikan bagi setiap orang; 2 hak orang tua dalam mendidik anak; 3 hak pendidikan kristiani bagi anak katolik; 4 peran sekolah katolik dalam pendidikan; 5 tugas guru katolik; 6 Perguruan Tinggi Katolik; dan 7 kerjasama dalam pendidikan. 1. Hak pendidikan bagi setiap orang, makna dan tujuan pendidikan GE, 1. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan tujuan dan bakatnya. Tujuan pendidikan sendiri adalah demi perkembangan pribadi manusia dan juga masyarakat. Perkembangan itu utuh menyangkut unsur fisik, moral, dan intelektual. Dengan demikian anak dibantu untuk bertanggungjawab dalam mengembangkan dirinya secara utuh. Termasuk dalam pendidikan ini adalah pendidikan seksulitas dan penyiapan untuk aktif dalam masyarakat. 2. Siapa bertanggungjawab atas pendidikan anak. Orang tua adalah penanggungjawab pendidikan anak yang utama GE, 3. Suasana kasih dalam keluarga akan mengembangkan pribadi anak yang utuh. Dalam keluarga anak dikenalkan pada Allah, masyarakat dan gereja. Tugas ini dapat dibantu oleh masyarakat, gereja, atau Negara. Gereja punya hak mendidik karena punya kewajiban mewartakan keselamatan Allah pada semua orang. Kebebasan orang tua memilihkan sekolah GE, 6. Orang tua bebas memilih sekolah bagi putranya sesuai dengan hati nuraninya. Negara harus melindungi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan sekolah yang sesuai, mengawasi guru dalam mengembangkan kompetensinya, mengusahakan kesehatan anak, dan menggunakan prinsip subsidiaritas. 3. Hak setiap orang Kristen mendapatkan pendidikan kristiani GE, 2. Semua orang Kristen berhak atas pendidikan kristiani, agar imannya berkembang. Dengan demikian maka ia akan menjadi manusia yang lebih sempurna. Terutama anak muda kristen perlu dibantu dengan pendidikan kristen. Beberapa upaya mendukung pendidikan kristiani GE, 4. Upaya yang digunakan untuk mendukung pendidikan kristiani antara lain dengan katekese, menerangi dan meneguhkan iman menurut semangat Kristus, aktif dalam liturgi dan kegiatan kerasulan, dengan alat komunikasi social, aneka serikat, organisasi kaum muda, terutama sekolah. 4. Sekolah menjadi alat pendidikan yang khusus GE, 5, karena sekolah itu membina bakat intelektual, kemampuan menilai dengan tepat, membantu masuk ke budaya generasi sebelumnya, kepekaan pada nilai-nilai, persiapan kehidupan profesi, pergaulan akrab, dan kesediaan saling memahami. Sekolah menjadi pusat yang harus didukung keluarga, guru, masyarakat untuk mengembangkan kehidupan budaya, kewargaan dan keagamaan. Pentingnya pendidikan moral dan keagamaan di sekolah GE, 7. Pendidikan moral dan keagamaan semua anak penting. Gereja memperhatikan anak yang dididik di sekolah tidak katolik, melalui kesaksian hidup orang-orang yang mengajar dan membimbing anak-anak, melalui karya kerasulan sesama murid, melalui pelayanan para imam dan awam yang memberi ajaran keselamatan sesuai dengan usia dan keadaan. Sekolah katolik merupakan wujud kehadiran Gereja GE, 8. Kehadiran gereja nampak pada sekolah katolik yang tapi aku Islam 11. menurut kamu mengapa perubahan itu perlu terjadiini pelajaran pendidikan agama Kristen ya....JawabanKarna belajar itu penting untuk masa depan anak anak 12. menurut kamu apa itu pendidikan agama Kristen anak?mohon dibantu kakJawabanPendidikan Agama Kristen adalah suatu proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada Roh Kudus, yang membimbing setiap anak pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran dan pengalaman sesuai dengan kehendak Allah untuk mengupayakan anak bertumbuh dalam imanJawabanpendidikan agama Kristen anak adalah suatu proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada Roh Kudus, yang membimbing setiap anak pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran dan pengalaman sesuai dengan kehendak Allah untuk mengupayakan anak bertumbuh dalam membantu 13. Menurut pendapatmu mengapa ham harus dipelajari dalam pelajaran pendidikan agama kristen ? Jawabankarena setiap orang beragama mau itu Islam , Kristen , Hindu , dll tidak boleh melakukan hal hal yang bersifat egois , kekerasan , dan penindasan selain karena dapat merugikan orang lain juga dapat membawa pengaruh buruk pada dirinya sendiri contoh nya seperti siswa yang tidak disukai teman sekelasnya karena ia suka berkelahi 14. Tanggung jawab anak kepada orang tua menurut pendidikan agama kristenJawabanorang tua perlu mengajarkan konsep takut kepada tuhanorang tua mendidik anak tanpa amarahorang tua mendidik anak untuk terus bersyukurPenjelasanmaap klo salah 15. menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga gereja dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan kristen bagi kamuJawabanmenasehati hala hal yang baik, mengajar lebih dalam tetang keagamaan 16. pendidikan Kristen yang dilakukan di gereja adalahJawabanpendidikan yang berporos pada Yesus KristusJawabanPendidikan Kristen yang dilakukan di Gereja adalahpendidikan yang berporos pada Yesus Kristus. Yesus dalam pelayanan-Nya tidak mengabaikan tugas mengajar. Penulis Injil Matius mencatat 9 kali kata mengajar yang menunjuk pada kegiatan satu tugas pendidikan itu yakni mengajar. 17. Apa yang dapat kamu lakukan agar keluargamu dapat menerima pendidikan kristen?Jawabanyaitu memberi pelajaran sesuai dengan Alkitab InjilMAAFKALO SALAH 18. Panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapatmemaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu?3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolahsupaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan salingmendukung?4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalamtri pusat pendidikan? Apa sajakah itu?Jawabankita saling menghormati dan menghargai Penjelasankarna toreransi itu indah bagi kita semua 19. siapa yg banyak melakukan pendidikan kristen? mengapa? bagaimana supaya keluarga, gereja, dan sekolah, dapat memaksimalkan pendidikan kristen? Jawabansekolah di sekolah kristen rukun di keluar ga cek dlu takut salah 20. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? Rukun antar keluarga dan saling menjaga, Melakukan ibadah ke gereja setip hari hidup rukun antar keluarga, selalu saling menjaga, dan yang utama adalah melakukan ibadah ke gereja setip hari minggu.
TriPusat Pendidikan Kegiatan 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil Buatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini : 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 3.
Pertanyaan Jawaban Bagi orang yang beriman-percaya kepada Yesus Kristus, pertanyaan mengenai apakah pendidikan Kristen kepada anak-anak itu penting atau tidak, sudah pasti jawabannya “Ya!” Lalu, mengapa menanyakan soal ini? Karena pertanyaan tersebut datang dari berbagai perspektif di dalam iman Kristen. Mungkin pertanyaan yang sebenarnya adalah “Siapa yang seharusnya bertanggung jawab mengajarkan kebenaran Kristen kepada anak saya?” atau “Haruskah pendidikan anak saya dilakukan di sekolah negeri, swasta, atau di rumah?” Banyak sekali pendapat mengenai topik ini. Beberapa bahkan menjadi perdebatan emosional dan tanpa batas. Karena kita mencari tahu perspektif yang alkitabiah, ayat-ayat di Perjanjian Lama mengenai pendidikan pada anak-anak bisa ditemukan di kitab Ulangan 65-8 “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” Budaya orang Ibrani mengharuskan para ayah dengan tekun mengajari anak-anaknya Firman Tuhan demi pertumbuhan rohani mereka. Pesan dalam ayat ini diulang kembali di Perjanjian Baru, dimana Paulus menyerukan para orangtua mendidik anak-anak mereka dalam “ajaran dan nasihat Tuhan” Efesus 64. Kitab Amsal 226 juga menyuruh para orangtua untuk “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Mendidik bukan hanya melalui pendidikan formal, tapi juga melalui pendidikan di rumah oleh para orangtua. Itulah pendidikan dini bagi si anak. Pengajaran ini dirancang untuk menanamkan dasar yang kokoh bagi hidup si anak. Mengenai pendidikan formal, ada kesalahpahaman yang harus diluruskan. Pertama, Allah tidak menyatakan bahwa hanya para orangtua yang boleh mendidik anak. Kedua, Allah tidak menyatakan bahwa pendidikan di sekolah umum itu buruk, sehingga kita hanya boleh mendidik anak di sekolah Kristen atau di rumah. Prinsip-prinsip di Alkitab yang seharusnya menjadi pedoman utama kita. Allah tidak pernah memerintahkan para orangtua untuk menghindari pendidikan di luar rumah. Jadi, ketika kita menyatakan metode yang alkitabiah untuk pendidikan formal hanya berupa pendidikan di rumah atau di sekolah Kristen, itu berarti kita sedang mencoba menambahi pendapat kita atas kebenaran Firman Tuhan. Jangan sampai kita menggunakan Alkitab untuk membenarkan pendapat kita. Sebaliknya, kita justru harus menyatakan pendapat hanya berdasarkan kebenaran Alkitab saja. Sebaiknya, kita juga tidak menyatakan kalau hanya guru-guru berijasah yang dapat mendidik anak kita. Sekali lagi, titik utama pembahasannya harus lebih mengenai tanggung jawab utama dari para orangtua. Prinsip yang diajarkan Alkitab bukanlah mengenai tipe pendidikan seperti apa yang seharusnya diberikan bagi anak-anak, tapi paradigma seperti apa supaya mereka bisa menyaring setiap informasi dengan baik. Contohnya, anak-anak yang home schooling bisa saja dididik secara “Kristen,” namun gagal menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena ia belum benar-benar mengenal Allah di Alkitab. Ia tidak sungguh-sungguh memahami prinsip-prinsip kebenaran di Alkitab. Sebaliknya, seorang anak yang bersekolah di sekolah umum bisa tumbuh dengan memahami kesalahan dari pandangan dunia karena menyaringnya melalui Firman Tuhan, yang dengan tekun diajarkan kepadanya di rumah. Informasi memang disaring melalui kebenaran Alkitab di kedua kelompok itu, namun pemahaman rohani yang sejati ada di kelompok kedua. Sama halnya dengan mereka yang bersekolah di sekolah Kristen, tetapi tidak pernah tumbuh memahami Allah secara mendalam dan memiliki hubungan yang pribadi dengan-Nya. Intinya, para orangtualah yang seharusnya bertanggung jawab dalam membentuk anak-anaknya melalui pendidikan rohani yang sejati. Di kitab Ibrani 1025, Allah memerintahkan orang Kristen, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Tubuh Kristus menjadi bagian tak terpisahkan dalam urusan pendidikan anak, karena bisa membantu para orangtua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Terkait dengan hal-hal di luar rumah – misalnya pendalaman Alkitab di gereja dan sekolah Minggu – menjadi hal yang baik dan penting. Jadi, tidak masalah tipe sekolah apa yang kita pilih, para orangtua yang seharusnya bertanggung jawab atas pendidikan rohani anak-anaknya . Guru di sekolah Kristen bisa saja salah, pendeta dan guru sekolah Minggu bisa saja salah, dan para orangtua juga bisa salah, terutama terkait pemahaman teologi . Pada saat kita mendidik hal-hal yang bersifat rohani pada anak-anak, mereka harus paham bahwa satu-satunya sumber kebenaran yang mutlak ialah Alkitab 2 Tim 316. Oleh karena itu, pengajaran paling penting yang dapat kita ajarkan pada anak-anak ialah teladan dari orang-orang Berea yang “menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk melihat apakah yang dikatakan Paulus benar” Kis 1711. Mereka juga harus terbiasa menguji segala yang diajarkan kepadanya – dari sumber manapun – apakah bertentangan dengan Firman Allah atau tidak 1 Tes 521. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Pentingkah memberi pendidikan Kristen pada anak-anak?
6SKO38. gbbv607icd.pages.dev/203gbbv607icd.pages.dev/89gbbv607icd.pages.dev/168gbbv607icd.pages.dev/202gbbv607icd.pages.dev/247gbbv607icd.pages.dev/260gbbv607icd.pages.dev/394gbbv607icd.pages.dev/61gbbv607icd.pages.dev/284
menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa